Dampak Covid 19 Varian Omicron Terhadap Serie A
Updated
by
stagflation
--
mabarsport.com - Lonjakan kasus COVID-19 varian Omicron terus meningkat di seluruh Eropa, tak terkecuali Italia yang melaporkan ada lonjakan yang terus bertambah hingga lebih dari 220.000 kasus yang di laporkan oleh Kementerian Kesehatan Italia. dengan lonjakan yang cenderung meningkat setiap hari mengakibatkan Dampak Covid 19 Varian Omicron Terhadap Serie A.
Lonjakan kasus COVID 19 yang tinggi per hari membuat Pemerintah Italia berencana membuat beberapa kebijakan untuk menekan lonjakan yang akan berdampak pada segala aspek termasuk dalam penyelenggaran Serie A musim ini. Badan Liga Serie A yang mengatur jalannya kompetisi Serie A bersama pemerintah Italia menuyusun aturan mengenai Protok Covid 19 yang bertujuan untuk menghindari adanya penundaan pertandingan dan memastikan jalannya Serie A sesuai jadwal.
Paolo Dal Pino sebagai Presiden Liga Serie A memohon untuk meninjau keputusan Pemerintah Italia yang mengurangi kapasitas stadion pada pertandingan Serie A yang akan datang - www.mabarsport.com |
Dalam aturan baru ini pertandingan hanya bisa ditunda bila 35% skuad yang ada dinyatakan positip Covid 19, dan hanya pemain senior yang boleh dimainkan bukan tim kedua atau tim junior, dengan hal ini sekaligus memutuskan otoritas kesehatan setempat mempunyai prosedur yang sama dalam hal mengambil keputusan mengenai pertandingan sepak bola di Liga Italia, yang sebelumnya sering bertindak melarang pertandingan ketika salah satu klub ada pemain atau staf yang terinfeksi Covid 19.
Perdana Menteri Italia Mario Draghi dilaporkan telah menyatakan ketakutannya atas lonjakan kasus Covid 19 di Italia dan telah berbicara dengan Presiden FIGC Gabriele Gravina, tentang kemungkinan jalannnya kompetisi Serie A tanpa penonton atau bisa juga untuk di hentikan sementara. langkah susulan yang dilakukan pemerintah Italia setelah pada awal Desember yang semula mengijinkan penonton yang hadir di stadion jangan melabihi 75% menjadi 50% dari kapasitas stadion sampai pada membatasi jumlah penonton hanya 5000 orang yang di ijinkan pada pertandingan tanggal 15 dan 22 Januari 2022 atau pada pekan ke 22 dan 23 Serie A.
Presiden Liga Serie A, Paolo Dal Pino di kabarkan sudah mengirim surat kepada Valentina Vezzali sebagai wakil Menteri Olahraga yang menyatakan berkurangnya jumlah penonoton dalam dua pekan pertandingan Serie A akan membuat semua klub-klub akan semakin menderita akibat kerugian klub akibat dampak tak ada pemasukan dari sektor penonton yang dapat menyebabkan klub-klub akan mengalami kebangkrutan , dan juga berharap Vezzali meyakinkan Perdana Menteri dan Dewan Menteri untuk meninjau ulang keputusan pembatasan penonton.
Dalam surat itu Dal Pino menyatakan bahwa tak ada bukti ilmiah yang dapat membuktikan pengurangan kapasitas penonton dapat mengurangi lonjakan Covid 19 dan jika Stadion terbuka bagi penonoton akan mengakibatkan lonjakan yang besar terhadap penularan Covid 19 sebab menurut Dal Pino lonjakan Covid 19 Di Italia di mulai dimana pertandingan di gelar ketika tanpa ada penonton, dan akses masuk Stadion sekarang memiliki standar tinggi untuk melawan Covid 19, dengan yang boleh hadir menonton yang sudah divaksinisasi serta memiliki Green Pass, di sertai dengan menjalankan Protokol kesehatan yang di selenggarakan pihak penyelenggara Serie A.
Dal Pino memohon keputusan pembatasan kapasitas penonoton untuk di kaji ulang hingga di batalkan sebab akan menambah kerugian-kerugian klub yang sudah di alami selama 2 tahun masa pandemi Covid 19, di tambah biaya mahal yang di keluarkan klub untuk membuat akses ke stadion sesuai protol kesehatan dan keamanan, dengan pengurangan kapasitas stadion ini juga akan berpengaruh pada sektor lain seperti sektor transfortasi, hiburan dan lain sebagainya.
WHO menyatakan melalui Dr. Hans Kluge, direktur regional WHO untuk Eropa, bahwa seluruh Eropa ada dalam bahaya besar dengan adanya statistik yang cukup mengejutkan hari ini yang menyatakan bahwa lebih dari separuh orang Eropa berada di jalur yang tepat untuk tertular virus jenis Omicron dari Covid dalam enam hingga delapan minggu ke depan. Itulah penilaian direktur Organisasi Kesehatan Dunia Eropa, Hans Kluge, berdasarkan tujuh juta kasus yang dicatat pada minggu pertama tahun ini.
Mudah - mudahan pandemi Covid 19 ini segera berakhir di seluruh dunia dan kita juga harus bersiap menjaga diri dengan selalu memperhatikan protokol kesehatan yang di tetapkan pemerintah, hingga pada akhirnya kita akan kembali ke aktivitas seperti sebelum adanya wabah Covid.