Mengenal Jean Mark Bosman. Lahirnya Aturan Bosman

mabarsport.com. - Tinggal beberapa hari lagi Desember akan berlalu, kita akan memasuki bulan Januari berganti tahun bulan yang akan sibuk bagi dunia sepakbola dengan dibukanya bursa tranfer pemain yang kita kenal dengan tranfer musim dingin mengacu kepada musim yang sedang terjadi di Benua Erofa.

Industri sepakbola modern tak akan bisa lepas dari dunia transfer pemain yang melibatkan banyak pihak terlibat dan semua itu berkat dari seorang Jean Mark Bosman yang telah berjasa merubah dunia sepakbola khusus yang berkaitan dengan nasib pemain dengan lahirnya Aturan Bosman, peraturan yang diambil dari namanya sendiri.

Jean Mark Bosman pencetus lahirnya Aturan Bosman

Aturan Bosman adalah aturan yang melindungi nasib pemain untuk menentukan dan melanjutkan kariernya saat masa kontrak kerjanya pada suatu klub tinggal menyisakan enam bulan tersisa. dengan aturan ini sipemain bebas apakah mau memperpanjang kontrak kerja dengan klubnya saat ini atau pindah bebas/gratis ke klub lain dengan nama lain bebas transfer

Aturan Bosman lahir berawal dari perjalanan seorang pemain yang bernama Jean Mark Bosman, pemain kelahiran Belgia, Kota Liege, Tanggal 30 Oktober 1964. 

Berawal saat Bosman bermain di  klub RFC Liege pada tahun 1988 sampai 1990 dengan kontak dua tahun yang bermain di Divisi Utama Belgia, berhubung masa kontraknya habis Bosman pun ingin pindah ke klub Dunkerque yang bermain di divisi dua di Liga Prancis yang menjanjikan gaji tiga kali lipat dari gaji yang ia dapat dari RFC Liege. 

Saat Bosman yang merasa kontrak kerja nya akan sudah berakhir dan akan pindah ke Drunkerque namun pihak RFC Liege meminta biaya sebesar 375.000 euro sebagai biaya kompensasi karena klub merasa masih memiliki Bosman walaupun kontrak kerjanya sudah habis yang tak sangup dipenuhi oleh pihak klub Dunkerque, hali ini memicu kemarahan Bosman dan dimulailah perseteruan antara Bosman dengan pihak klub RFC Liege tersebut, hingga ia dapat perlakuan Diskriminasi dari pihak RFC Liege dengan dikelurkannya dari tim utama dan hanya diberikan gaji minimum yang berlaku di Belgia saat itu.

Hingga akhirnya pada tanggal 6 Oktober 1993 Bosman membawa masalahnya ke pengadilan Eropa yang bertempat di Luxemburg dan menggugat RFC Liège, Federasi Sepakbola Belgia, dan UEFA, dengan alasan bahwa aturan yang ditetapkan oleh UEFA, yang mencegahnya meninggalkan klubnya meskipun kontraknya telah berakhir, sama dengan pelanggaran haknya yang ditetapkan dalam Perjanjian Roma 1957, yang memungkinkan kebebasan bergerak dalam Komunitas Eropa dan atas dasar yang disebut Restraint Of Trade yang berarti pengekangan perdagangan dan pelanggaran atas aturan FIFA soal aturan sepakbola.

Dan perjuangannya pun tidak sia-sia ia memengkan gugatannya pada 15 Desember 1995, Pengadilan memutuskan Bosman dan seluruh pesepakbola Uni Eropa diberikan hak untuk bebas menentukan nasibnya soal pindah klub saat kontrak mereka berakhir, dengan sarat asalkan mereka pindah dari dan ke klub Uni Eropa lainnya.

Keputusan ini diberi nama Aturan Bosman yang sekarang berdampak besar pada dunia sepakbola khususnya mengenai bursa transfer yang saat ini kita ketahui banyak pemain yang diuntungkan dengan aturan ini karena mereka bebas menentukan klub yang akan diperkuatnya ketika masa kontrak kerjanya menyisakan setidaknya tersisa enam bulan seperti Kessie di AC  Milan dan Onana di Ajak dan lain sebagainya yang mereka bebas pindah karena kontraknya akan berakhir.

Dunia sepakbola modern memang selalu pelik ketika  kita bicara soal industri sepakbola yang melibatkan perputaran uang milyaran hingga triuanan yang  melibatkan banyak pihak, terbaru super agen pemain Mino Raiola mengusulkan ide radikal agar biaya transfer dihapuskan, ini terkait dengan usulan FIFA yang akan membatasi biaya yang dihabiskan untuk biaya agen sepakbola.

Perubahan yang telah mendapat tentangan sengit dari agen agen sepakbola, karena akan menyebabkan pembatasan biaya agen sebesar 10 persen dari setiap biaya transfer (dibayar oleh klub penjual) dan 3 persen dari gaji pemain, untuk negosiasi kontrak.

ditanya tentang masalah ini, Mino Raiola berkata : 'Saya tidak menerimanya. Seorang agen harus menghasilkan sebanyak mungkin untuk pemain. Apa yang akan lebih tinggi dengan rencana ini? Biaya transfer atau gaji?

Faktanya, FIFA mengatakan bahwa mereka tidak menentang biaya transfer, tetapi menentang gaji tinggi hingga perlu ada pembatasan. Posisi negosiasi para pemain dengan demikian dikompromikan atau mendapat pembatasan dalam hal negosiasi gaji.

Raiola kemudian mengajukan proposal kontra drastis untuk menghapus biaya transfer sama sekali. Ini akan menjadi perubahan terbesar di bursa transfer sejak diberlakukannya peraturan Bosman pada 1995 - yang mengizinkan pemain untuk pindah tim tanpa biaya di akhir kontrak mereka.

Raiola telah menyarankan agar FIFA mempertimbangkan untuk menghapus biaya transfer untuk membeli pemain hingga kemudian negosiasi hanya soal gaji saja, jika ini terjadi tentu menjadi terobosan terbaru dan akan melanjutkan perubahan besar pada pasar transfer yang di mulai oleh Jean Marc Bosman.

Jika kita lihat besaran biaya yang diterima agen sepakbola seperti Mino Raiola di ambil dari Transfer Paul Pogba 2016 ke Manchester United dari Juventus dengan biaya 89,3 juta poundsterling yang menghasilkan Raiola sekitar £ 41,89 juta dalam biaya agen, jika diberlakukan aturan baru dari FIFA maka Mino Raiola hanya akan mendapatkan sekitar £8,9 juta.. 

FIFA berniat untuk menetapkan peraturan agen baru awal tahun depan meskipun pasti ada ancaman tindakan hukum dari beberapa agen terbesar sepak bola yang akan menentang diberlakukannya aturan pembatasan biaya agen sepakbola, Raiola bersama dengan orang-orang seperti Jonathan Barnett dan Jorge Mendesdan agen-agen lainnya, yang mewakili beberapa pemain sepak bola paling terkenal, semuanya bersumpah untuk melawan rencana tersebut. 

Sebagai bagian dari perubahan, agen akan dilarang bekerja untuk dua klub dalam kesepakatan yang sama. Semua agen akan memiliki nama dan rincian kontak mereka yang tercantum dalam database yang dapat diakses publik. Jika undang-undang perlindungan data mengizinkan, semua transaksi akan dipublikasikan, bahkan jika jumlah tertentu tidak dipublikasikan.

Dari sudut pandang redistributif, setiap transfer internasional harus melewati 'clearing house' independen, seperti halnya semua uang yang terlibat, dan lima persen dari semua transaksi akan mengalir ke klub yang mengembangkan pemain yang terlibat di awal. tempat.

Seperti yang ditegaskan kembali oleh presiden FIFA Gianni Infantino mengatakan, menggunakan angka-angka dari 2019, pengeluaran global untuk transfer tahun itu adalah sekitar £5,5 miliar, sementara biaya agen pada tahun yang sama berjumlah sekitar £550 juta, dan kompensasi untuk klub pelatihan atau klub yang membesarkan pemain hanya mendaptkan sekitar sepersepuluh dari itu, sekitar £55 juta.

Dengan retribusi lima persen yang diambil pada tahap clearing-house, niat FIFA adalah bahwa klub pelatihan yang membina dan membesarkan pemain akan mendapatkan lebih dari £300 juta setahun, karena beberapa biaya agen yang paling berlebihan dipotong.

Apakah aturan baru FIFA ini akan segera berlaku yang membawa dampak positip bagi dunia sepak  bola, entahlah yang pasti industri sepakbola yang melibatkan banyak uang akan selalu pelik dan memunculkan banyak polemik yang pasti bagi kita pecinta sepakbola hal menarik ditunggu dan diikuti ketika bursa transfer pemain dibuka nanti mengenai perpindahan pemain, sekian bahasan mengenai Aturan Bosman semoga bermanfaat. 
Link copied to clipboard